Gerimis ini
membawaku pada masa yang kini aku rindukan
Saat aku
dan kamu sama merasakan bahwa hawa dingin ini sejajar dengan kehangatan
Angin dan
hujan berdampingan penuh suka
Daun yang
bertemu tanah terasa begitu romantis dan menghentikan waktu kita
Aku ingat,
saat senyuman itu menyapaku untuk pertama kalinya
Aku ingat,
kalimat pertama yang lahir diantara pertemuan kita
Tanah liat
menjadi basah dan bersaksi bahwa roda waktu yang kita jalani kala itu begitu
menyenangkan
Saat semua
orang berlari berteduh, dan kamu tersenyum dikejauhan menyapaku
Kamu
menyapaku…
Dan aku
yang terduduk, hanya merasa bahwa disana, di tempat itu hanya ada aku, dan kamu
yang.. menyapaku…
Saat ini,
gerimis yang datang tidak sama hangatnya
Membawa air
mata yang tidak mengenal kata romantis dan bahagia
Air mata
yang berbaris pada kesedihan didepannya
Air mata
yang menghentikan hasrat untuk berharap, bahwa dunia masih ada, masih berputar,
namun tak lagi sama