Hallo 2020! ❤❤❤
Hidup Dengan Autoimun
Pada kali ini, aku akan membagikan postingan yg lain dr biasanya, tentang sebuah penyakit yang bernama Autoimun. Sudah hampir 2 tahun aku mengidap penyakit itu. Autoimun banyak jenisnya, salah satunya seperti RA (rheumatoid arthritis) yg aku punya saat ini. Awalnya aku gatau apa itu autoimun, bahkan gak kepikiran sama sekali akan menjadi salah satu penderitanya. Berawal dari tubuh yg lelah dan pikiran yang stress, sedikitnya "me time", serta faktor-faktor lainnya. Awalnya aku merasa, lelah yg aku alami biasa aja, hanya lelah biasa. Gejala awal yg aku alami adalah bintik hitam di tangan kiri yang entah kenapa membuat tulang tangan kiriku sakit bukan main, bahkan memegang pulpen saja sakit sekali, aku mengabaikannya karena ku pikir aku hanya lelah biasa dan otakku menanggapinya dengan lebay. Gejala selanjutnya adalah sakit tulangku menjalar hingga sikut kiri, aku masih tetap abaikan. Selama seminggu, sakit tulang menjalar ke tangan kanan, sikut kanan, dan kaki kanan. Sakit yang di kaki kananku ini luar biasa, membuatku terpincang-pincang apalagi saat naik turun tangga. Aku tetap mengabaikannya sambil meminum obat pereda nyeri dan tetap melakukan aktifitas pekerjaanku sebagai fashion designer di sebuah perusahaan retail seperti biasa. Naik turun tangga betul2 menyiksa kakiku, setiap langkah naik ataupun turun membuatku ingin menangis, rasanya pengen bgt gak naik turun tangga untuk seminggu tapi takut dibilang lebay. Ya, saat itu yang aku pikirkan aku harus mengalah dengan persepsi org lain tentang aku, jadi aku harus mengabaikan nyeri tulang ini. Sampai pada hari itu, aku menjadi salah seorang yg diutus untuk datang ke bazaar yg diadakan perusahaan tempatku bekerja. Saat itu aku merasa badanku sudah sangat lemah sekali, demamku tak turun, seluruh tulang tangan dan kakiku sakit bukan main, dan pagi hari sebelum berangkat ke bazaar kaki kananku benjol memerah dibagian tulang kering (waktu itu kupikir aku menendang sesuatu saat tertidur), sudah separah itu aku tetap mengabaikannya hanya karena kewajibanku datang ke bazaar dan hati gak enak sama teman2 kantor yang lain. Sudah sampai di bazaar, kaki kananku makin tidak karuan, tapi aku menyembunyikan rasa sakitku dan mencoba berinteraksi dengan para customer dan teman kantorku seperti biasa. Pulang malam hari dan besoknya harus berangkat pagi lagi karena bazaarnya 3 hari. Keesokan paginya kaki kananku sudah hampir lumpuh, jalanku pincang tapi tetap aku paksakan ke bazaar (karena posisiku disitu anak baru dan gamau di cap jd pemalas). Dengan keadaan kaki kanan sudah hampir lumpuh dan pincang, aku tetap berdiri tangguh di bazaar, sampai akhirnya aku down di sore hari. Ternyata benjolan di kaki kananku merupakan pembuluh darah yang sudah bocor dan membeku. Aku langsung pulang di sore hari dab ke dokter keesokan harinya. Aku mengunjungi 3 rumah sakit ternama di Bekasi ditemani keluargaku, hanya untuk tau apa sebenarnya penyakitku. Tes darah, uji lab, suntik, dan segala macam rupa aku lalui sampai aku merasa sangat lelah dan ingin menyerah hidup saja, karena kedua kakiku sudah lumpuh total dan aku harus memakai kursi roda kemana-mana. Belum lagi melihat mama papaku yang sepertinya kelelahan dengan penyakitku. Sampai beberapa hari kemudian, aku di diagnosis terkena Autoimun, sebuah penyakit yang akan bersarang bertahun-tahun bahkan seumur hidup di tubuh inangnya. Hmmm.. aku yg awalnya asing dengan nama penyakit itu mulai browsing2, sampai akhirnya makin stress dan kakiku makin mati rasa. Setelah aku didiagnosis terkena autoimun, aku haeus uji lab, tes darah, dll lagi untuk mengetahuin jenis autoimunku, karena ada banyak sekali jenis. Awalnya aku di diagnosis sudah sampai tahap lupus (dengar2 dr suster, lupus itu sudah autoimun yang paling mengerikan krn sudah menyerang kulit), tp ternyata aku belum sampai ke tahap itu, beruntungnya diriku datang ke dokter lebih cepat. Aku di diagnosis terkena Autoimun jenis RA, autoimun jenis ini menyerang tulamg dan persendian secara terus menerus sampai tulang dan sendi itu rusak dan tidak bisa digunakan (lumpuh total), mengerikan ya? Satu2nya cara menghindari kelumpuhan total itu adalah, aku harus meminum obat seumur hidupku (obat terpahit yang pernah aku minum). Pernah sesekali aku malas minum obat, sakit tulang bukan main itu datang lagi dan membuatku insecure dengan usia hidupku. Kini aku sudah hampir 2 tahun, berhenti berjalan minum obat, karena terkadang aku kasihan sama ginjalku yang harus bekerja lebih ekstra dari biasanya. Terkadang, kalau autoimunku sedang rewel, kalian sentuh saja tulang sendiku, rasanta sudah seperti dipukul palu bagiku. Memang lebay, karena tidak banyak orang yang merasakannya. Tapi alu tidak amu terlihat lebay, walaupun aku sudah drop, aku tetap mencoba tersenyum dan mensugestikan bahwa diriku tidak apa-apa. Aku juga harus mencoba mengalah pada lingkungan sekitar apabila aku kelelahan dan tetap harus bekerja agar tidak dibilang lebay (walaupun rasanya tulangku seperti mau copot). Btw, salah satu penyebab autoimun kambuh adalah kelelahan akut dan stress. Kalau kalian bisa bekerja 12 jam sehari, penderita autoimun hanya mampu 6 jam saja, selebihnya dr itu, sendi2 akan terasa dipukul2 dengan palu, belum lagi otak penderita autoimun lebih negatif vibes (karena insecure dengan penyakit sendiri). So, kalo kalian bertemu seseorang yg menderita penyakit autoimun seperti aku, jangan diremehkan ya kalo baru jalab bentar udah capek, cukup dimengerti aja, kalau kami tidak sesehat tubuh kalian, tenaga kami tidak sebagus tenaga kalian, sudah dimengerti saja senang sekali. Btw, support aku untuk tetap sembuh dr autoimun adalah keluarga, pacar, dan sahabat2ku, karena kata dokterku, salah satu faktor penyembuh auotimun adalah menjadi bahagia, soooo semangat untuk tetap bahagia 💕🌸
Pernah nggak?
Pernah nggak, kamu merindukan seseorang yang baru sebentar kamu kenali..
Baru sebentar kamu ajak bicara..
Baru sebentar merasakan kehadirannya..
Aku pernah..
Tiba-tiba saja perasaan itu datang, seseorang yang sebentar itu, aku ingin merasakan bertemu dengannya lagi..
Bersenda gurau bersamanyaa..
Menyenangkan..
Dia membuatku bisa tertawa dan menangis dalam satu waktu ketika berbicara dengannya..
Tangis saat itu bukan tentang apa-apa, tapi tentang keharuan karena dipertemukan dengan manusia baik..
Sekarang aku rindu, dia sedang apa ya?
Andai waktu bisa di putar, aku akan terus menerus tak mengabaikannya saat ia berbicara dan mengajakku bercanda..
Sepertinya.. Dia akan menjadi sahabat yang baik bagiku..
Semoga saja, dimanapun dia berada, hidupnya akan selalu penuh keberkahan dan senantiasa bahagia..
Berkali-kali
Dulu, aku suka sendirian.
Menetapkan hatiku dengan kesenangan yang kubuat sendiri.
Mengukir hariku seorang diri.
Berjalan dibawah langit langit, sendiri.
Sampai akhirnya sebuah keraguan menghampiriku yang senang menyendiri.
Seorang teman yang datang dan membuatku bosan sendiri.
Yang membuatku ragu, berkali-kali.
Yang membuatku berfikir, berkali-kali.
Yang membuatku khawatir, berkali-kali.
Yang membuatku tersenyum, berkali-kali.
Yang membuatku jatuh cinta, berkali-kali.
Hingga aku bukan lagi penyendiri.
Sebut dia, Danny. Teman baruku, teman hidupku yang datang seorang diri, dan membuatku kagum padanya berkali-kali :)
Gerimis yang Aku Rindukan
Hujan Kala Itu
Aku dan Waktu
Dalam Mimpi Kita
Aku mencintaimu seperti banyaknya pasir di sisi pantai..
Aku mencintaimu seperti buih yang berenang dalam lautan..
Aku mencintaimu yang terus hadir dalam mimpi-mimpi ku, entah kenapa kamu hadir. Apa kamu punya alasan untuk itu ?
Kita hadir dalam bumi yang sama, namun hati kita tak sepenuhnya sama.
Mungkin aku yang begitu perasa, sehingga perhatian kecilmu amat begitu terasa, terukir dan membatu dalam batinku.
Kita sama punya hati, namun besar hati kita tak sama, kita sama tahu apa itu pena, namun cara menulis kita tak sama.
Aku yang tak tahu siapa kamu, berani datang dan pergi tanpa bisa mengatakan apa isi dalam benakku.
Mungkin kamu menyadarinya, namun kamu mengabaikannya, pura-pura tak tahu dan pura-pura tak melihatku.
Tapi percayalah, hati yang dahulu pernah bertemu, akan saling menatap karena ada sisi yang erat terikat.
Mungkin kamu akan cepat lupa, namun aku pun juga akan tua, tapi tentang kita ? Siapa yang akan menulisnya.
Begitu esok tiba, mungkin kita akan sama tak ingat, tapi takdir Tuhan dalam mimpi, akan mengingatkan kita akan sosok yang pernah ada... ada dalam bayangan mata kita. Satu sama lain❤
Akhir
Mungkin ini yang terakhir, pertemuan yang sudah di titik akhir. Bila aku awan mendung yang penuh ketidakteraturan, kamu mungkin adalah hujan yang hadir membuatku penuh keteraturan.
bila aku adalah tanah lapang yang begitu hampa, mungkin kamu adalah tumbuhan hijau yang mengisi harinya.
Kadang kita hanya melihat apa yg kita ingin lihat, tanpa tahu bagaimana gelora rasa didalam ruang hatinya.
Mungkin kamu bukan yang terbaik, tapi aku terjebak dengan kesan bahwa kamu sudah baik.