Wahai langit yang luas, sisakan aku ruang untuk terbang dan merebah. Aku ingin berebut udara segar seperti burung yang yang bebas dan penuh sukacita. Aku ingin melebur seperti kelopak bunga yang menari bertebaran dalam dunia. Bicara banyak tentang alam, tak akan habis seperti daun-daun yang berjatuhan dan menyatu dengan tanah Tuhan. Bicara tentang alam, tak akan habis seluas hati yang tak ada batas isinya. Seperti pasir yang menyapu tanah pantai dan bertemu dengan airnya, seperti luas hati yang bertemu dengan kasih. Aku ingin bertebaran di udara dan terbebas dari bayangan tentang dunia, aku ingin hinggap pada bunga, dan pulang dalam bayangan sore senja. Aku tak ingin terlelap lagi saat malam indah menyuguhkan jutaan bintang untuk kunikmati. Aku ingin melihat embun menjadi jutaan air yang terjun kepada muara. Selamat terjaga untuk jiwa, semoga mimpi tak terhingga mengetuk tidur panjangnya ❤
Meradang Rindu
Seperti huruf yang berbaris untuk sebuah kata dan kalimat,
seperti itu cinta berbaris menciptakan rindu.
Cinta dan rindu, satu hal yang semakin terasa bila jiwa
terenyuh dalam asa penuh sunyi.
Kamu yang menyepi seperti malam, dan menjadi tiang untuk
keadaan yang belum berpihak pada diri.
Duri dalam waktu semakin membuat sakit dan membuka
setiap helaian lembaran hati yang tak siap.
Setiap sudut yang menyambungkan angan yang hampa, mimpi
yang tak ada, kita yang belum pernah ada.
Ya.. kata kita yang belum atau tak pernah ada, namun
rindu menciptakan angan yang terus bercerita.
Jarak hati yang belum terhitung jumlahnya, akan
kuterka untuk menyembuhkan rindu yang meradang.
Bersiaplah, aku akan datang dan mengatakan “hai” dalam
singkat pertemuan yang sudah aku bayangkan sejak kemarin malam.
Dan aku akan merangkai doa yang sempurna agar hari
pertemuan itu dikabulkan Tuhan.
Ruang Hati
Selamat datang untuk senja jenuh yang kian hadir tak
mereda , selamat datang untuk aku dalam dunia yang masih sama.
Kemarin kita sempat bertemu dan bertatap mata, namun
hati kita sudah berbeda, entah karena waktu yang mengubahnya atau takdir indah
yang sudah tak merindukan diri kita.
Perasaanku terus bernyanyi dalam ruang hati yang hidup
tanpa gembira, demi syukur aku terus mencoba bahagia dengan melukis bibir yang
tertawa.
Keyakinan terus menata hidupku, dan semakin sadar dia
hanya masalalu.
Setiap hembusan nafas yang mengalir dengan doa-doa
rahasia, menjadi kawan kedua setelah bayangan diri.
Tuhan.. bila ini sebuah hal yang akan indah pada
waktunya, kuatkan hati untuk selalu tegar melawan udara yang terus menciptakan
sedih dan hujan air mata.
Hilangkan keliru yang telah lama membalut jiwa yang
terluka, biarkan hampa merasuk dan menciptakan sebuah titik penuh suka tanpa
duka.
Semoga takdir yang aku pijak membawa irama cinta yang
lebih indah, semoga segala hal yang aku rasakan dalam ruang hati yang dahulu
menjadi pengalaman sebelum mengulang resah.
Selamat pergi aku yang belum paham banyak untuk cinta,
selamat pergi untuk senja jenuh yang
selalu hadir dalam kata.
Langganan:
Postingan (Atom)