Seperti huruf yang berbaris untuk sebuah kata dan kalimat,
seperti itu cinta berbaris menciptakan rindu.
Cinta dan rindu, satu hal yang semakin terasa bila jiwa
terenyuh dalam asa penuh sunyi.
Kamu yang menyepi seperti malam, dan menjadi tiang untuk
keadaan yang belum berpihak pada diri.
Duri dalam waktu semakin membuat sakit dan membuka
setiap helaian lembaran hati yang tak siap.
Setiap sudut yang menyambungkan angan yang hampa, mimpi
yang tak ada, kita yang belum pernah ada.
Ya.. kata kita yang belum atau tak pernah ada, namun
rindu menciptakan angan yang terus bercerita.
Jarak hati yang belum terhitung jumlahnya, akan
kuterka untuk menyembuhkan rindu yang meradang.
Bersiaplah, aku akan datang dan mengatakan “hai” dalam
singkat pertemuan yang sudah aku bayangkan sejak kemarin malam.
Dan aku akan merangkai doa yang sempurna agar hari
pertemuan itu dikabulkan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar