Andaikan,
waktu adalah bunga yang bermekaran di musim semi, pastilah akan kusiram setiap
hari agar ia terus bersamaku. Disampingku dengan penuh suka cita dan
kebersamaan. Andaikan, waktu bisa diajak untuk berakrab penuh kehangatan, aku
ingin merasuki seluruhnya dan kembali kapanpun aku menginginkannya. Andaikan, waktu
tak diciptakan dalam hal yang dipenuhi logika, aku ingin saat bermimpi dan
berkhayal adalah bagian dari kenyataan yang indah. Pasir dan awan berjarak
cukup jauh, andaikan waktu adalah sahabat karib, aku ingin membuatnya sebagai
jembatan yang penuh kebahagiaan. Kebahagiaan yang tak akan sanggup dituliskan
dalam selembar kertas kosong dan tak bisa digambarkan sebanyak buih dalam alam
semesta raya. Andaikan, waktu tak sebegitu rumit.. aku ingin mengubah kisah
yang begitu rumit menjadi sederhana. Namun… waktu tetaplah waktu, ia memiliki
dirinya, ia memiliki caranya, ia hidup dalam dunia. Menciptakan ruang, jarak,
dan berbagai hal mustahil yang tak bisa dilewati tanpa bersamanya. Hampa dan
kosong mungkin akan berubah menjadi arah kemana harus melanjutkan langkah,
merubah segala susah menjadi suka, merubah hal yang nyata menjadi hal yang
begitu sederhana. Namun itu hanyalah sebuah andai yang aku ciptakan dalam ilusi
waktu, saat ini waktu sedang memperhatikanku ketika aku menulis banyak
tentangnya seraya berkata, bahwa ia ada disini bersamaku untuk menemani setiap
ketikan dari jemariku atas dirinya.
Langganan:
Postingan (Atom)