Cinta.. seperti itulah segala insan mengatakannya. Namanya yang sederhana mampu membuat bayangan di sisinya dengan jutaan makna yang menghujan. Sesederhana namanya, banyak yang salah menerka dan terjebak dalam memori indahnya.
Kadang cinta membuat ukiran yang sangat manis yang
membuat kita tersenyum saat sendiri, dan kadang cinta juga yang membuat pahatan
luka sehingga bentuk hati tak utuh lagi. Seberapa lama kita merasakannya,
selama itu juga kita seperti sedang membuat pekarangan dalam jiwa.
Hati yang isinya luas, seluas angin yang menerpa awan
di langit-langit, membuat ruang dengan dinding-dinding dan lukisan yang
bersemayam membentuk sebuah kisah. Sederhana.. namun penuh susah payah. Karena
bahagia itu sederhana, sesederhana memilikinya.
Nama yang sederhana itu mampu membuat kita para ukhti
harus berdiri tegak menahan rasa rindu dan menahan tetesan luka manis darinya.
Membuat kita belajar menghapus air mata dengan kerinduan yang telah membekas
dalam. Menjaga agar pekarang bunga dalam jiwa ini tetap mekar dan bercahaya
seperti sedang berbahagia.
Wahai ukhti, sesulit apapun bertahan, kelak bila Tuhan
menentukan sang jiwa untuk kita, mengenggam tangannya bukanlah hanya sebuah
keinginan, bahagia dalam ruang apa adanya akan membuat kita cukup untuk
bersamanya. Namanya yang sederhana akan menulis kisah romantis yang sebelumnya
telah menjadi sebuah karangan indah dalam benak kita.
Sederhanakan diri kita lebih dari sederhananya cinta,
mampukan jiwa kita untuk menyimpan dirinya dengan balutan yang sempurna. Selimuti
namanya dengan nada-nada indah dalam doa, biarkan ia terbang bersama keinginan,
mungkin akan sampai di sisi Tuhan dan inshaAllah menjadi hadiah terindah
diwaktu kelak, saat jiwa kita mampu menerima
rintik gerimis penuh bahagia.
Dewi
Koemala..
















aiiiih dewi...puitis bgt siii~~
BalasHapushaha iseng aja mi..
BalasHapus