Holaaaatralalasss fashion junkies!♥ kali ini gue akan berbagi informasi mengenai Bridal Gown dan Kebaya Modern, berhubung tugas mata kuliah gue adalah membuat bridal gown, sooooo mungkin gue akan lebih banyak membahas mengenai detail-detail dari si bridal grown ini. selamat membaca galss!
Bridal Gown
Bridal gown
atau gaun pengantin merupakan busana yang dipakai pengantin wanita saat
melaksanakan upacara pernikahan. Gaun pengantin ini biasanya di desain dengan
mewah dan penuh detail yang indah sehingga akan membuat pengantin yang memakainya
terlihat bagaikan seorang ratu yang sangat cantik. Gaun pengantin juga memiliki
ukuran khusus dan biasanya ukuran yang digunakan adalah ukuran dari si pemesan
gaun pengantin tersebut.
Selain detail
yang cantik dan mewah gaun pengantin juga dapat di buat dengan desain sesuai
keinginan. Warna yang biasa digunakan adalah warna-warna pastel seperi putih
gading, pink, biru muda, peach, dan lain sebagainya. Namun beberapa desainer
juga memilih warna yang super cerah ataupun super gelap tergantung keadaan dan
tema pernikahan yang akan dibuat.
Ciri Desain Gaun Pengantin
Gaun pengantin pada umumnya sama dengan long-dress atau gaun
panjang. Pemindahan lipit-kup sama dengan lipit-kup pada busana bagian badan
atas seperti blus atau gaun terusan. Keistimewaan gaun pengantin adalah bahanya
yang mewah, berwarna putih bersih atau warna pastel, merah jambu, kuning muda
atau warna muda lainnya, tetapi umumnya putih.
Gaun pengantin selalu dilapisi, ada kalanya bahan
tekstil pelapisnya lebih mahal daripada bahan tekstil bagian luar untuk
mendapat bentuk silhouette yang diinginkan. Bila hendak membuat gaun
pengantin, pada saat mengambil ukuran badan sebaiknya mengenakan bh yang akan
dipakai pada hari pernikahan, agar ukuran yang didapat tepat dan sesuai dengan
busana dalamnya.
Dibawah ini adalah ciri-ciri desain umum yang terdapat
pada gaun pengantin:
- Garis
pinggang asli diturunkan 4 a 6 cm sehingga bentuk badan menjadi long-torso.
Seorang yang memakai pakaian berbentuk long-torso akan kelihatan
lebih ramping.
- Pemindahan
lipit-kup umumnya pada garis hias princses, yang memberi kesan
melangsingkan dan menonjolkan sex-appeal atau daya tarik seorang
wanita. Garis bentuk leher disesuaikan dengan bentuk wajah.
- Garis
potongan empire, atau garis hias di bawah payudara sebagai tempat sembunyi
pemimdahan lipit-kup asli sering juga dipakai, sebab ini juga menambah
daya tarik seorang Wanita.
- Silhouette atau garis besar potongan luar busana yang sering dipilih adalah
siluet huruf A atau huruf S, melebar di bawah dengan potongan pinggang
atau penuh di bagian atas badan dan bawah badan dengan adanya potongan
pinggang.
- Penambahan
hiasan berupa:
- Hiasan tekstil monumental, yaitu hiasan yang menonjolkan permukaan
bahan yang rata dengan menggunakan payet, remboci, manik-manik, atau
tambahan motif kaitan renda atau rajutan.
- Hiasan yang dihasilkan dari teknik jahir-menjahit berupa strook lajut
berliku-liku -opnaaisel-, lipit-lipit kecil yang dijahit mati, bouillonneren,
kerut-kerut pada kiri dan kanan satu lajur dan lain-lain.
- Hiasan aplikasi, lekatan atau tempelan dari bahan lain misalnya renda
atau pita.
- Diadeem atau mahkota, dengan kudung -sluier- dari bahan tula nylon
tipis sehingga wajah pengantin masih keliahatan jelas. Bentuk sluier
dapat berupa lingkaran, oval atau lonjong, atau segi empat.
- Bentuk
leher baju umumnya decolite, agak terbuka, bahkan ada bentuk shoulder-off,
atau bahu terbuka.
- Ciri khas
lainnya dari busana pengantin adalah sleep, yaitu ekor tambahan di
badan belakang, sleep ini dapat berupa tambahan perpanjangan bawah
rok di belakang, dan bila berjalan kain ini diseret-seret. Ekor dapat
dibuat sebagai pias tambahan yang panjang, dipasang pada pinggang
belakang, atau yang panjang sekali daru bahu belakang, menjuntai jatuhnya
pada lantai.
Busana pengantin yang umumnya putih dan terbuat dari
bahan yang agak mewah dari polyester atau bahan lain yang sesuai dengan desain.
Leher tinggi, bulat dengan desain kerah tegak. Lengan panjang dengan kerut pada
bagian kepala, pada ujung lengan sempit. Terdapat potongan garis hias princess,
tempat menyembunyikan lipit-kup asli. Pinggang diturunkan di bagian tengah
badan, dibuat setali dengan hiasan peplum -tambahan di bawan pinggang
dan berakhir di sisi dengan bentuk volant, strook yang diklol
atau bentuk lingkar penuh.
Umumya gaun pengantin mempunyai garis potongan
princess dari lubah lengan turun ke pinggang, badan bagian tengah depan diberi
hiasan teknik menjahit yaitu bouillonneren, dikerut pada kedua tepi, dan
di garis princess. Hiasan ini diulang pada bagian lengan yang umumnya pendek.
Bentuk leher decolete, leher besar serupa leher
perahu dengan meruncing ditengah muka. Rok dengan bentuk pias dengan hiasan
untuk memperjelas garis, dan untuk memberi daya tarik diberi strook. Volant
dengan bentuk lingkar penuh dengan konstruksi menurut rok longkar penuh, dengan
panduan umum 1/6 garis pias dari pinggang sampai ke bawah. Pada tengah belakang
diberi hiasan ekor -sleep- atau tambahan pias yang melangsai.
Bahan tekstil yang cocok adalah bahan yang dapat
dikerut, misal berupa crepe, tetapi tidak usah tipis. Mahkota atau diadeem
boleh dibuat dari corsage, bunga kain atau yang lain sesuai dengan selera
masing-masing. Tula untuk sluier dipilih yang tipis dari bahan nylon
supaya tidak mudah kusut. Demikian-lah beberapa ciri umum yang terdapat pada
sebuah gaun pengantin.
Kebaya adalah blus tradisional yang
dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan
dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Kebaya tidak hanya untuk mempercantik sipemakainya, namun
kebaya memiliki sisi historikanya sendiri yang tak pernah luput dan lepas dari
kebaya itu sendiri. Sekarang waktunya kita menilik sekelumit tulisan saya
tentang sejarah kebaya, agar kita sebagai generasi bangsa, tidak hanya
mencintai batik tanpa alasan, tapi mencintai batik dengan berbagai, termasuk
salah satunya adalah karena kebaya adalah salah satu bagian dari sejarah
peninggalan nenek moyang kita.
Kebaya – berasal dari kata arab “abaya” yang berarti
pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu
menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang
berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Sebelum 1600, di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang
hanya dikenakan keluarga kerajaan di sana. Selama masa kendali Belanda di pulau
itu, wanita-wanita Eropa mulai mengenakan kebaya
sebagai pakaian resmi. Selama masa ini, kebaya diubah
dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman
warna-warni.
Pakaian yang mirip yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan
pertama kali oleh orang-orang Peranakan dari Melaka. Mereka
mengenakannya dengan sarung dan sepatu cantik bermanik-manik yang
disebut “kasut manek”. Kini, nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan, dan
juga terkenal di antara wanita non-Asia.
Seiring berjalannya waktu, Design Kebaya berubah dan sempat tergerus zaman.
Apalagi di masa pendudukan Jepang, di saat kreativitas dan produktivitas bangsa
ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia
memutus jalur perdagangantekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak
rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa
bertahan.
Sejak masa itu, jejak kebaya sedikit terhapus. Para
wanita pejuang kemerdekaan yang masih menggunakan kebaya (kebanyakan jenis kebaya
kartini dan kebaya encim), kembali memopulerkannya, kendati harus bersaing
dengan busana Barat yang dianggap lebih “memerdekakan” perempuan dari
simbolisasi kebaya masa lalu, yang mengungkung perempuan dalam lilitan korset
dan kain panjang (Model Kebaya Modern).
Baju kebaya modern memang cenderung lebih banyak
dipilih oleh para wanita modis. Kebaya modern yang erat dengan kesan simple dan
desain yang sederhana menjadi daya tarik yang sulit
dikalahkan oleh model kebaya lain. Selain itu, desain kebaya modern juga kerap
menyuguhkan desain yang unik; memadukan antara akses tradisional
dengan akses modern.
Baju kebaya jenis ini pada akhirnya juga menjadi pilihan dari banyak wanita berjilbab.
Dengan modifikasi menjadi lebih tertutup, baju kebaya dengan desain modern
hadir tidak kalah cantik. Desain dari baju kebaya modern umumnya bisa
dipakai untuk berbagai kepentingan. Terutama acara yang sifatnya semi-formal.
Kesan muda dan kekinian juga melekat kuat pada desain kebaya modern ini.
Sebenarnya apa yang membedakan kebaya modern untuk wanita berjilbab dengan kebaya yang lain?
1. Desain
Desain jelas menjadi pembeda antara kebaya modern dengan
kebaya yang lain. Desain kebaya modern, baik untuk wanita berjilbab atau tidak
sama-sama unik. Ada beberapa pakem atau aturan dalam desain kebaya yang
dimodifikasi. Entah modfikasi di bagian pundak, lengan atau pinggang.
Bawahan kebaya yang identik dengan kain batik, pada desain baju kebaya modern,
bagian bawah kebaya bisa diganti dengan kain silk atau
kain lain yang tidak kaku, melainkan bersifat “jatuh” atau menjuntai.
2. Warna
Pilihan warna untuk baju kebaya modern
juga cenderung berbeda dengan warna-warna kebaya pada umumnya. Pilihan
warna-warna cerah mendominasi berbagai desain kebaya modern. Warna-warna
seperti shocking pink, blue
sky, baby blue, baby pink, gold sangat mendominasi
desain dari baju kebaya bertema modern.
3. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kebaya modern tidak
melulu menggunakan brokat sebagai bahan utamanya. Brokat biasanya hanya
dijadikan hiasan atau bahan tambahan. Kebaya modern biasanya lebih banyak
menggunakan kain-kain chiffon, silk, atau satin.
Kebaya modern, memang menawarkan hal baru di dunia kebaya.
Kebaya yang identik dengan kesan tradisional, kini dengan berbagai kreativitas
dan kreasi, bisa mewujud dalam bentuk yang lebih modern. Meski demikian, kebaya
modern tidak meninggalkan ciri khas kebaya tradisional.
Selain ciri
desain, busana bridal dan kebaya modern juga memiliki teknik dalam proses
penjahitannya. Macam-macam teknik yang digunakan merupakan teknik yang akan
menambah nilai jual dan kualitas busana tersebut.
Macam-macam
teknik dalam bridal gown dan kebaya modern :
1. Teknik
payet
Teknik payet merupakan teknik yang paling
sederhana namun membutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya. Teknik ini
membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam menjahit setiap payet pada busana yang
sedang dibuat. Teknik payet digunakan dengan jahitan tangan dan pola payet
sesuai model.
2. Teknik
bordir
Teknik bordir banyak digunakan pada busana bridal
ketimbang kebaya modern. Teknik bordir membutuhkan tenaga yang profesional dalam
pengerjaannya. Teknik border dibuat menggunakan mesin border dan desain
dikerjakan sesuai pola.
3. Teknik
aplikasi (penempelan hiasan)
Teknik aplikasi banyak digunakan pada busana bridal
maupun kebaya modern. Teknik aplikasi dikerjakan dengan jahitan tangan dengan
cara menempelkan hiasan yang akan diaplikasikan pada busana yang sedang
dikerjakan.
By : Dewi Koemala